Halaman

Senin, 09 Januari 2012

GLOBALISASI


Pengertian Globalisasi
Pengertian globalisasi dapat dibedakan atas dua hal yaitu :
1)      Sebagai Alat
Globalisasi merupakan wujud keberhasilan ilmu dan teknologi, terutama di bidang komunikasi. Globalisasi sebagai alat juga mengandung hal-hal yang positif apabila dipergunakan untuk tujuan yang baik. Namun hal tersebut juga dapat mengandung hal-hal negatif bila dipergunakan untuk tujuan yang tidak baik. Jadi tergantung siapa yang menggunakan dan apa tujuannya.
2)      Sebagai Ideologi
Globalisasi sebagai ideologi berarti sudah mempunyai arti tersendiri dan netralitasnya sangat sedikit. Globalisasi sebagai ideologi pasti memihak suatu kepentingan sehingga akan menimbulkan akibat, baik yang setuju maupun yang tidak setuju. Disinilah timbulnya benturan dan pertentangan.

PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA


A.     Definisi Perubahan Sosial Budaya
Selama hidupnya, manusia senantiasa mempelajari dan melakukan perubahan-perubahan terhadap kebudayaannya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan. Hal ini adalah sesuatu yang wajar sebab kebudayaan diciptakan dan diajarkan dari satu generasi  ke generasi berikutnya untuk memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri, baik secara perorangan maupun berkelompok. Dari kenyataan ini, tidak ada satupun kebudayaan dan perwujudan kebudayaan yang bersifat statis (tidak mengalami perubahan).
Pengertian perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi akibat ketidaksaman atau ketidaksesuaian diantara unsur-unsur sosial dan kebudayaan yang saling berbeda.

NORMA SOSIAL


Nilai dan norma tidak dapat dipisahkan, nilai dan norma selalu berkaitan. Bedanya secara umum, norma mengandung sanksi yang relatif tegas terhadap pelanggarannya. Norma lebih banyak penekanannya pada peraturan-peraturan yang selalu disertai oleh sanksi-sanksi yang merupakan faktor pendorong bagi individu maupun kelompok masyarakat untuk mencapai ukuran nilai-nilai sosial tertentu yang dianggap terbaik untuk dilakukan.
Alvin L.Betrand mendefinisikan norma sebagai suatu standar-standar tingkah laku yang terdapat didalam semua masyarakat. Ia mengatakan bahwa norma sebagai suatu dari kebudayaan non-materi, norma-norma tersebut menyatakan konsepsi-konsepsi teridealisasi dari tingkah laku.
Norma-norma yang ada biasanya oleh masyarakat dinyatakan dalam bentuk kebiasaan, tata kelakuan dan adat istiadat atau hukum adat. Pada awalnya norma terbentuk secara tidak sengaja, akan  tetapi dalam proses sosial yang relatif lama, tumbuhlah berbagai aturan yang kemudian diakui bersama secara sadar.
Norma sosial menurut pandangan sosiologis, banyak dititik beratkan pada kekuatan dari serangkaian peraturan umum, baik tertulis maupun tidak tertulis, mengenai tingkah laku atau perbuatan manusia yang menurut penilaian anggota kelompok masyarakat sebagai suatu yang baik atau yang buruk, pantas atau tidak pantas. Norma sosial ini dalam masyarakat sehari-hari dianggap sebagai alat kendali atau batasan-batasan tindakan anggota masyarakat untuk memilih peraturan yang diterima atau tidak dalam perrgaulan.
Untuk membedakan kekuatan norma-norma, secara sosiologis

BENTUK STRUKTUR SOSIAL


1.   Stratifikasi Sosial
Stratifikasi berasal dari kata strata atau tingkatan. Stratifikasi sosial adalah struktur dalam masyarakat yang membagi masyarakat ke dalam tingkatan-tingkatan. Ukuran yang digunakan untuk menggolongkan penduduk dalam lapisan-lapisan tertentu yaitu:
·   Ukuran kekayaan (kaya miskin, tuan tanah penyewa, )
·   Ukuran kekuasaan (penguasa/ dikuasai) penguasa punya wewenang lebih tinggi
·   Ukuran kehormatan (berpengarug / terpengaruh) ukuran ini ada di masyarakat tradisional(pemimpin informal)
·   Ukuran ilmu pengetahuan (golongan cendekiawan/ rakyat awam)
Menurut Max Weber menyebutkan bahwa kekuasaan, hak istimewa dan prestiselah yang menjadi dasar terciptanya stratifikasi sosial.Adanya perbedaan dalam jumlah harta, jenjang pendidikan, asal-usul keturunan, dan kekuasaan membuat manusia dapat disusun secara bertingkat. Ada yang berada di atas, ada pula yang menempati posisi terbawah.
Berdasarkan sifatnya, stratifikasi sosial dapat dibagi

PROSES SOSIAL


Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentu-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang terlah ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbal-balik antara pelbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dst. Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interkasi sosial tak akan mungkin ada kehidupan bersama.
Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.